1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taro Aso Resmi PM Baru Jepang

as25 September 2008

Setelah dihadang Majelis Tinggi, Taro Aso yang didukung Majelis Rendah sesuai konstitusi dinyatakan sebagai PM baru Jepang.

https://p.dw.com/p/FOUd
Taro Aso PM baru Jepang menghadapi tugas sulit hadapi oposisi partai Demokrat yang menguasai Majelis Tinggi.Foto: AP

Majelis rendah Jepang hari Rabu kemarin dengan suara mayoritas memilih mantan menteri luar negeri Taro Aso menjadi perdana menteri. Tapi di majelis tinggi terjadi hal yang mengejutkan. Mayoritas anggota parlemen di majelis tinggi justru memilih Ichiro Ozawa, ketua partai oposisi DJP sebagai perdana menteri. Penyebabnya, partai oposisi DJP yang memenangkan pemilu bulan Juli lalu tahun lalu, menjadi fraksi terbesar di majelis tinggi yang pengaruhnya di bawah majelis rendah. Karena terdapat dua pemenang, para wakil dari kedua kamar di parlemen Jepang itu melakukan perundingan untuk membahas situasinya. Perundingan berjalan alot dan perwakilan kedua kamar di parlemen mengumumkan, mereka gagal mencapai kesepakatan. Untuk kasus semacam ini, dalam konstitusi Jepang terdapat aturan tegas. Keputusan majelis rendah mendapat prioritas. Artinya, Taro Aso secara resmi menjadi PM ke 92 dari pemerintahan Jepang modern.

Jurubicara parlemen mengumumkan : “Seperti diungkapkan jurubicara kedua kamar, perwakilan majelis tinggi dan majelis rendah gagal mencapai kesepakatan. Karena itu, keputusan majelis rendah sesuai konstitusi dianggap sebagai keputusan parlemen. Keputusan ini sesuai pasal dua ayat 65 akan disampaikan kepada Kaisar.“


Prosedur serupa itu juga dialami PM sebelumnya, Yasuo Fukuda. Setahun lamanya Fukuda harus memimpin pemerintahan dengan dibayangi mayoritas oposisi di majelis tinggi. Akhirnya pada tanggal 1 September lalu Fukuda menyatakan mengundurkan diri. Taro Aso kemudian tampil dan hari Senin lalu menyingkirkan empat saingannya untuk menjadi ketua partai LDP. Tokoh politik partai konsevatif ini, berasal dari dinasti politisi yang juga masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Kaisar. Aso yang berpenampilan santai dan menggemari budaya pop Jepang, populer di kalangan generasi muda.

Sebagai ketua partai LDP yang citranya merosot, Aso juga memiliki tugas berat untuk kembali memenangkan pemilu majelis rendah mendatang. Memulai masa kampanye, Taro Aso secara langsung menyerang partai oposisi DJP. Aso menegaskan :“Saya bertanya, apakah partai DJP memiliki kemampuan, keinginan dan kesiapan untuk benar-benar mendukung ekonomi dan kemasyarakatan kita? Saya meragukan, bahwa DJP sudah menjadi partai oposisi yang bertanggung jawab, karena mereka selalu menentang semua kebijakan. Saya berharap, kami dapat memenangkan pemilu majelis rendah mendatang.“


Taro Aso juga sudah mengumumkan komposisi kabinet barunya. Tidak ada kejutan dalam komposisinya, kata pengamat politik. Dua posisi terpenting diserahkan kepada politisi kepercayaan Aso. Yakni, jabatan menteri keuangan yang diserahkan kepada mantan menteri ekonomi Shoichi Nakagawa, dan jabatan menteri luar negeri kepada Hitofumi Nakasone, putra mantan PM di tahun 80-an Yashuhiro Nakasone. Sementara program kerja pemerintahan baru akan diumumkan Senin mendatang.

Menanggapi kampanye partai LDP, ketua partai oposisi DJP Ichiro Ozawa mengatakan : “Partai Demokrasi Jepang siap dan memiliki kemampuan, setelah pemilu majelis rendah mendatang untuk mengambil alih tanggung jawab. Kami akan melakukan segalanya, untuk mewujudkan politik kami, yakni perbaikan kondisi kehidupan warga. Terdapat sebuah DJP baru yang telah berubah dan menjadi lebih stabil.“